Rabu, 28 Desember 2011

TIGA PLANET MIRIP BUMI KEMBALI DITEMUKAN

PARISPlanet mirip bumi di luar tata surya kembali ditemukan para astronom. Tak tanggung-tanggung, para astronom menemukan tiga planet yang biasa disebut exoplanet. Masing-masing merupakan planet padat karena memiliki massa antara 2 hingga 10 kali massa bumi.
Ketiganya berada dalam satu system tata surya dan mengelilingi sebuah bintang bernama 40307. Bintang yang dikelilinginya sedikit lebih kecil daripada Matahari dan berada dekat konstelasi Doradus dan Pictor sekitar 42 tahun cahaya dari Bumi. Wajar bila planet-planet tersebut disebut sebagai sepupu bumi.
-Massa planet yang paling kecil seperseratus ribu kali bintangnya,” ujar Francois Bouchy, salah satu astronom dari Institut Astrofisika Paris, Prancis, yang melaporkan temuan tersebut dalam sebuah konferensi astronomi di Nantes, Prancis, seperti dilansir BBC News, Selasa (17/6/2008).
Masing-masing planet berukuran 4,2 kali, 6,7 kali, dan 9,4 kali Bumi, namun tak lebih besar daripada Planet Uranus dan Neptunus yang mencapai 15 kali ukuran Bumi. Planet-planet asing tersebut terdeteksi pertama kalinya menggunakan alat The High Accuracy Radial velocity Planet Searcher (HARPS) di Observatorium La Silla, Chili tengah.
Para astronom menemukannya dengan mengamati gejolak cahaya bintang saat planet melintas di depannya atau disebut peristiwa transit. Spektograf yang ada di instrumen HARPS mampu mendeteksi perubahan tersebut dengan tingkat keakuratan tinggi. Mereka melakukan pengamatan intensif selama 5 tahun untuk memastikan penemuan tersebut.
Dengan HARPS para astronom juga menemukan 45 kandidat planet asing baru yang massanya dibawah 30 kali Bumi. Di antara planet-planet tersebut ada yang mengelilingi bersama-sama satu bintang.
Sebelumnya, akhir 2007 lalu, para astronom asal Amerika Serikat, mengklaim bahwa mereka telah menemukan satu planet lagi atau planet kelima yang mengorbit di bintang 55 Cancri. Planet kelima yang disebut-sebut sepupu bumi itu ditemukan memiliki massa lebih berat dari Bumi dengan massa 45 kali lipatnya atau sebanding dengan planet Saturnus.
Saat ini sudah ada 270 planet asing yang ditemukan dan rata-rata mengelilingi bintang yang mirip Matahari. Planet asing pertama ditemukan oleh Michel Mayor dan Didier Queloz di sekitar bintang 51 Pegasi tahun 1995. Namun demikian, tak seperti bumi, sebagian besar planet asing merupakan gas raksasa seukuran Jupiter atau Saturnus.
======================================================
(Bahan dicuplik dari artikel berjudul : “Tiga Sepupu Bumi Kembali Ditemukan”, harian Republika, Rabu 18 Juni 2008)
Keterangan :
-
1. Tata Surya (bahasa Inggris: solar system) terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor , asteroid , komet , planet-planet kerdil/katai , dan satelit-satelit alami.
Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya.
Gambaran umum Tata Surya (digambarkan tidak sesuai skala; dari kiri ke kanan): Pluto, Neptunus, Uranus, Saturnus, Yupiter, sabuk asteroid, Matahari, Merkurius, Venus, Bumi dan Bulan, dan Mars. Sebuah komet digambarkan di sebelah kiri.
2. Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).
Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah :
“Semua benda masif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir
3. Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan buah planet (yang sudah diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G.
4. Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut :
(a) mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang;
(b) mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostastik (bentuk hampir bulat);
(c) tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya; dan,
(d) telah “membersihkan lingkungan” (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya.
Planet-planet dalam Tata Surya :
1. Merkurius, 2. Venus, 3. Bumi, 4. Mars, 5. Jupiter, 6. Saturnus, 7.Uranus, 8.Neptunus.-
-
5. Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat dalam sistem tata surya kita.
Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil (atau disebut juga planetoida), namun jauh lebih kecil dari sebuah planet.
Selama 200 tahun Ceres dianggap sebagai asteroid terbesar. Namun pada 23 Agustus 2001, telah ditemukan asteroid yang lebih besar daripada Ceres. Asteroid ini bernama 2001 KX 76, lintasan orbitnya di dekat Pluto. Asteroid yang paling kecil mempunyai diameter beberapa puluh meter. Asteroid termasuk benda minor di sistem tata surya.
– – -
Sabuk asteroid (titik-titik putih).– - 253 Mathilde, Asteroid tipe C.
-
6. Komet adalah benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir seluruhnya terbentuk dari gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu yang membeku. Komet memiliki orbit atau lintasan yang berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet. Komet yang cerah pastinya menarik perhatian ramai.
Komet bergerak mengelilingi matahari berkali-kali, tetapi peredarannya memakan waktu yang lama. Komet dibedakan menurut rentangan waktu orbitnya. Rentangan waktu pendek adalah kurang dari 200 tahun dan rentangan waktu yang panjang adalah lebih dari 200 tahun. Secara umumnya bentuk orbit komet adalah elips.
-
Komet Hale Bopp 29-03-1997
-
Komet mempunyai orbit berbentuk elips. Perhatikan ia mempunyai dua ekor.
-
7. Meteoroid adalah benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih kecil daripada asteroid tetapi lebih besar daripada sebuah molekul. Persatuan Astronomi Internasional pada sidang umum IX pada 1961 mendefinisikan meteoroid sebagai berikut :
-
“Sebuah benda padat yang berada/bergerak dalam ruang antar planet, dengan ukuran lebih kecil daripada asteroid dan lebih besar daripada sebuah atom atau molekul”
-
Ketika memasuki atmosfer sebuah planet, meteoroid akan terpanaskan dan akan menguap sebagian atau seluruhnya. Gas-gas di sepanjang lintasannya akan terionisasi dan bercahaya. Jejak dari gas bercahaya ini disebut sebagai meteor atau bintang jatuh. Jika sebagian meteoroid ini mencapai tanah, maka akan disebut sebagai meteorit.
-
HUJAN METEOROID
-
Meteorit bernama “Cabin Creek”, terdiri dari campuran nikel dan besi, jatuh di Arkansas pada tanggal 27 Maret 1886. (Sumber Encyclopaedia Britannica).
-
8. Massa adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat digunakan untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa merupakan konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan. Dalam Sistem Internasional, SI, massa diukur dalam satuan kilogram. Alat yang digunakan untuk mengukur massa biasanya adalah timbangan.
Tidak seperti berat, massa disetiap tempat selalu sama. Misalnya: massa kita ketika di bumi dan di bulan sama, akan tetapi berat kita di bumi dan di bulan berbeda.
-
(Bahan diperoleh dari WIKIPEDIA INDONESIA)
-
-
MISI “TELESKOP KEPLER” MENCARI PLANET YANG MENYERUPAI BUMI
-
kepler1
-
NASA (badan yang menangani program ruang angkasa AS) dalam rangka menyambut peluncuran Teleskop Kepler, menyatakan :”Misi Teleskop Kepler merupakan langkah pertama untuk menjawab pertanyaan yang diajukan orang Yunani kuno : adakah jagat lain seperti bumi kita ini atau apakah kita sendirian?”
-
Jumat tanggal 6 Maret 2009 pukul 03.50 GMT, atau pukul 10.50 WIB, sebuah roket bernama Delta II tinggal landas dari Stasiun Tanjung Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Di pucuk roket Delta ini terdapat sebuah instrumen yang amat penting, yakni Teleskop Kepler.
-
Misi Kepler adalah untuk menemukan planet di luar tata surya yang menyerupai Bumi ! Yang akan dicari Kepler adalah planet kecil (tidak sebesar Jupiter atau Saturnus) yang berbatuan, yang mengorbit bintang induk (seperti Matahari) dengan jarak yang tepat. Artinya, jarak tersebut tidak terlalu dekat “bintang induk” (jika terlalu dekat air akan mendidih), tetapi juga tidak terlalu jauh (jika terlalu jauh, air akan membeku).
-
Jarak yang ideal bagi kehidupan ini sering disebut sebagai “Zona Bisa Didiami(habitable).
-
Sejauh ini petunjuk soal adanya planet yang menyerupai Bumi tak banyak diperoleh karena penyelidikan yang dilakukan tidak cukup peka untuk menemukan planet seperti Bumi. Teleskop Kepler diharapkan mampu menjawab tantangan ini.
-
Menjelang peluncuran Kepler, Ilmuwan Kepala Proyek Kepler, William Borucki, mengatakan : “Kalau ada banyak Bumi di luar sana, boleh jadi juga ada banyak kehidupan di sana, dan barangkali juga bahkan peradaban asing di sana yang menunggu kontak kita.”
-
Sebelum ini memang sudah ditemukan planet-planet yang ukurannya sedikit lebih besar dibandingkan Bumi. Yang satu ditemukan oleh teleskop-teleskop di Bumi dengan menggunakan teknik lensa grafitasi, dan lainnya ditemukan oleh Satelit Corot yang dijuluki “Pengamat Makhluk Asing Eropa”. Satelit Corot diluncurkan tahun 2006 dan misinya adalah mengamati bintang-bintang yang kecerlangannya susut karena diduga ada planet yang lewat di depannya.
-
Selain itu, juga sudah diketahui 2 planet yang diduga berbatu dengan ukuran beberapa kali massa Bumi yang mengorbit bintang katai merah Gliese 581, dan salah satunya mungkin ada di “Zona Bisa Didiami”.
-
Belum bisa dipastikan berapa banyak planet seukuran Bumi yang bakal ditemukan oleh Kepler. Tapi apapun, Kepler akan menjadi acuan baru dalam perburuan planet. Kalau memang planet seperti Bumi ternyata merupakan hal yang umum adanya, maka beberapa diantaranya diperkirakan mengelilingi bintang induknya pada jarak cukup dekat. Misi berikutnya akan memeriksa apakah ada oksigen di sana, juga mencari petunjuk lain yang mengisyaratkan adanya kehidupan.
-
Borucki menyimpulkan, jika Kepler menemukan banyak Bumi di galaksi , maka kondisi yang mendukung adanya kehidupan, merupakan hal yang biasa. Tetapi, kalau tidak ada Bumi seperti yang kita huni ini pada bintang tersebut, maka bisa berarti bahwa kita sendiri di alam semesta ini tanpa ada saudara semesta.
-
(Bahan dicuplik dan diedit dari artikel berjudul “Kepler dan Pencarian Saudara Semesta” oleh Ninik Leksono, Harian Kompas – 11 Maret 2009).
-
-
kepler2
-
kepler3

Selasa, 13 Desember 2011

PLANET BARU YANG DAPAT KITA HUNI

Artist's conception of a Goldilocks exoplanet. 
Para astronom mengatakan sebuah planet yang baru ditemukan mungkin kondisi seperti Goldilocks - tidak terlalu panas atau terlalu dingin - untuk air dan mungkin kehidupan.

Astronom Eropa mengumumkan sebuah planet yang baru ditemukan 36 tahun cahaya dengan lingkungan kemungkinan panas seperti mandi uap dan berpotensi mendukung kehidupan. Para peneliti mengatakan planet, disebut HD 85512 b, memegang Goldilocks kondisi seperti - tidak terlalu panas atau terlalu dingin - untuk air cair di permukaannya dan mungkin kehidupan.

Ini adalah hanya salah satu dari dua dunia dikonfirmasi sejauh ini ditemukan di luar tata surya kita yang memegang kesempatan sedikit pun bagi kehidupan seperti yang kita kenal. Dan itu akan memakan waktu bertahun-tahun, jika tidak puluhan tahun, untuk memvalidasi temuan dengan bukti langsung. Tapi itu adalah tanda berharap bahwa mungkin ada kehidupan di luar tata surya kita.

Para astronom menyebutnya planet baru menemukan sebuah "super-Bumi" karena memiliki sekitar 3,6 kali massa Bumi kita. Dunia ini berpotensi mirip Bumi adalah salah satu dari 50 planet baru yang ditemukan oleh para astronom menggunakan kecepatan Planet Akurasi Tinggi Penyelidik Radial (harpa). HARPS adalah instrumen teleskop spektrograf pada 3,6 meter European Southern Observatory di La Silla Observatory di Chile.

 Newly discovered world might be like Earth, with water and life.

 Lisa Kaltenegger, pimpinan kelompok peneliti di Institut Max Planck untuk Astronomi di Heidelberg, Jerman, mengatakan EarthSky:

     Kami meminta bukan tahun yang lalu apakah atau tidak ada planet di luar sana seperti Bumi kita. Dan sekarang, kami membuat langkah-langkah pertama. Kami sedang mencari target pertama yang bisa bumi lain. Kita belum tahu. Tapi kami sudah menemukan target tersebut. Berikan semoga sepuluh atau lima belas tahun lagi, dan kita akan bisa mendapatkan teleskop ruang atau teleskop berbasis darat untuk benar-benar mendapatkan cahaya dari planet-planet ini. Jadi generasi kita adalah membuat langkah-langkah awal menemukan dunia ini berbatu berpotensi lainnya di luar sana, dekat dengan matahari kita sendiri, bahwa kita bisa mengarahkan teleskop kami di. Dan mudah-mudahan kita akan mendapatkan kejutan yang menyenangkan.

 Close-up of the sky around the star HD 85512

 Planet ini ditemukan dengan melihat bintang-bintang dan memeriksa dengan presisi yang luar biasa apakah atau tidak mereka bergerak ke arah kita atau menjauh dari kita. Hal ini disebut kecepatan radial. Bahwa gerakan muncul sebagai pergeseran menit dalam frekuensi cahaya bintang menjadi biru ketika bintang bergerak ke arah kami, atau merah jika pergi. Gerakan bintang berasal dari tarikan gravitasi planet-planet yang mengorbit itu. Gerakan yang lebih kecil, planet kecil. Para astronom dapat menentukan massa planet menggunakan teknik ini. Tetapi untuk mendapatkan diameter dunia asing, para astronom perlu melihatnya transit di depan bintang induknya. Dan untuk melihat apakah ada tanda-tanda kehidupan seperti oksigen di atmosfer planet itu, cahaya bintang yang bergerak melalui atmosfer harus dikumpulkan.
 Astronomer Lisa Kaltenegger led a study that found a new and possibly habitable planet.

Kaltenegger menggunakan pemodelan komputer dan pengetahuan tentang massa dan jarak orbit dari HD 85512 b dari bintang untuk menentukan bahwa secara teoritis bisa menahan air. Dia menjelaskan:

     Apa yang sebenarnya kita lakukan adalah, kami mengambil model di mana kita asumsikan skenario kasus terbaik. Kami berasumsi bahwa planet berbatu dan memiliki air. Kami pada dasarnya menempatkan bumi yang lebih besar di sana, 3,6 kali massa Bumi, dengan komposisi seperti suasana kita sendiri dengan air di permukaannya. Dan kami telah melihat apakah atau tidak planet ini akan kehilangan air dalam waktu singkat atau apakah akan mempertahankannya. Kami pikir perlu untuk mempertahankan air untuk menjadi habitat juga. Hanya berpikir tentang Venus. Venus tidak memiliki air di permukaannya. Banyak CO2 di atmosfer, sangat panas. Tidak habitat. Anda ingin menghindari itu.

     Dan hal yang menarik tentang planet ini adalah bahwa hal itu sangat dekat dengan jarak setara yang Venus dari Matahari kita sendiri. Tapi itu sedikit lebih jauh keluar. Jadi antara Venus dan Bumi. Ini hanya mendapat sekitar tiga persen lebih fluks - bintang panas atau energi bintang - dari Venus tidak dalam sistem kita sendiri. Tapi kita berpikir bahwa jika ia memiliki lebih dari 50 sampai 60 persen dari cakupan awan - dibandingkan Bumi memiliki sekitar 50 sampai 60 - maka sebenarnya dapat mempertahankan air cair di permukaannya, dengan asumsi itu di tempat pertama. Jadi ini adalah planet yang sangat, sangat menarik.

  
Bottom Line: astronom Eropa menemukan sebuah planet 36 tahun cahaya, mungkin sebagai panas sebagai mandi uap dan cocok untuk mendukung kehidupan. Para peneliti mengatakan planet, disebut HD 85512 b, memegang Goldilocks kondisi seperti, tidak terlalu panas atau terlalu dingin untuk air cair di permukaannya - dan karenanya hidup. Mereka melihatnya sebagai tanda harapan bahwa mungkin ada kehidupan di luar tata surya kita.

Rabu, 07 Desember 2011

masa depan dunia



Quote:
Apabila pemanasan global terus berlanjut pada suhu tertentu maka kita akan menghadapi kepunahan. Jadi apa yang sebenarnya akan terjadi apabila bumi terus memanas?

Jurnalis dan penyiar acara lingkungan hidup asal Inggris, Mark Lynas, melakukan perjalanan selama 3 tahun yang mengelilingi 5 benua untuk menyaksikan berbagai perubahan karena dampak pemanasan global. Dari mencairnya tundra di Alaska, tenggelamnya pulau di Pasifik dari negara bagian dari Tuvalu, dan bertambahnya dataran tandus di pedalaman Mongolia sampai pada lenyapnya lapisan es di Peru dan banjir, serta badai yang menyebabkan erosi di China. Tuan Lynas secara pribadi mengumpulkan semua bukti yang dikumpulkan dalam bukunya mengenai perubahan iklim, High Tide: The Truth About Our Climate Crisis (Gelombang Besar: Kenyataan Mengenai Krisis Perubahan Iklim Kita).



Setelah itu, dalam waktu singkat Tuan Lynas mempelajari lebih mendalam tentang berbagai bukti ilmiah serta rasional mengenai efek pemakaian bahan bakar fosil terhadap iklim, lingkungan, dan kehidupan di planet ini. Beliau menghabiskan waktunya beberapa bulan di perpustakaan ilmiah Radcliffe di Universitas Oxford untuk membaca ribuan buku literatur ilmiah yang telah dianalisa secara mendalam sebelum mempublikasikan buku kejutannya yang kedua, Six Degrees: Our Future on a Hotter Planet (Enam Derajat: Masa Depan Kita di Planet yang Semakin Panas); sebagai media lain untuk membangkitkan kesadaran.

Buku terbarunya secara sistematik membahas perubahan iklim berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian secara ilmiah dengan penggunaan aplikasi komputer tahap lanjut dan juga pencarian secara palaeoclimatic untuk menelusuri sejarah bumi yang memberikan gambaran akan pemanasan iklim di masa mendatang dan akibat yang akan dihadapi. Selain itu ia juga meneliti periode-periode dari perubahan iklim dramatik sebelumnya melalui proses alami dan meramalkan akan efek menakutkan dari pemanasan global yang akan dihadapi semua kehidupan dan lingkungan di planet ini.

Derajat demi derajat, satu derajat per bab. Enam Derajat disusun berdasarkan “Laporan Perkiraan Ketiga” dari Panel Antar Pemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) tahun 2001 (http:/www.ipcc.ch). Pada setiap halaman, efek dari peningkatan temperatur di bumi dan lapisan biosfernya digambarkan dalam realitas yang menguatirkan.

Kenaikan suhu 1ºC sampai 3ºC merupakan “titik puncak”, tetapi jika naik sampai pada 6 ºC maka peningkatan ini dapat menyebabkan kepunahan pada hampir semua kehidupan, termasuk manusia! Sulit dibayangkan jika perilaku dari manusia sendiri yang menyebabkan kerusakan dan penderitaan yang tidak diharapkan. Kita telah membahayakan planet ini dan berada di ambang kehilangan momentum apabila kita tidak bertindak secepatnya untuk membatasi efek emisi gas rumah kaca.

Quote:
Kenaikan Suhu 1 Derajat:



Pada kenaikan suhu 1 derajat, Kutub Utara akan kehilangan es setengah tahun penuh, Atlantik Selatan yang sebelumnya tidak ada badai akan mengalami serangan badai dan di barat AS terjadi kekeringan parah yang mengakibatkan banyak penduduk menderita.
Quote:
Kenaikan Suhu 2 Derajat



Beruang kutub berjuang untuk hidup saat lapisan es mencair. Lapisan es di Greenland mulai menghilang, sedangkan batu karang menjadi lenyap. Permukaan air laut mengalami kenaikan 7 meter secara global.
Quote:
Kenaikan Suhu 3 Derajat



Hutan hujan di Amazon mengering dan pola cuaca El Nino bertambah intensitasnya menjadi sesuatu yang biasa. Eropa secara berulang mengalami musim panas yang teramat panas yang sangat jarang terjadi sebelumnya. Jutaan dan milyaran orang akan berpindah dari sub tropik menuju daerah pertengahan garis lintang.
Quote:
Kenaikan Suhu 4 Derajat



Air laut akan meninggi dan meluap membanjiri kota-kota di daerah pesisir. Menghilangnya lapisan es akan mengurangi banyak persediaan air tawar. Suatu bagian di Kutub Selatan akan tenggelam dan menyebabkan area air yang meluap semakin jauh. Temperatur musim panas di London akan menjadi 45ºC.
Quote:
Kenaikan Suhu 5 Derajat



Daerah yang tidak bisa dihuni semakin menyebar, tumpukan es dan air tanah sebagai sumber air untuk kota-kota besar akan mengering dan jutaan pengungsi akan bertambah. Kebudayaan manusia akan mulai menghilang seiring dengan perubahan iklim yang dramatik ini. Dalam hal ini kelompok yang kurang mampu sepertinya akan menjadi paling menderita. Tidak ada lagi es yang tersisa pada kedua kutub seiring dengan punahnya bermacam species di lautan dan tsunami dalam skala besar memusnahkan kehidupan dekat pantai.
Quote:
Kenaikan Suhu 6 Derajat



Pada kenaikan suhu 6 derajat, kepunahan massal sebesar 95% akan terjadi; makhluk yang masih hidup akan mengalami serangan badai dan banjir besar yang terus menerus; hidrogen sulfat dan kebakaran akibat gas metana akan menjadi hal yang biasa. Gas ini berpotensi menjadi bom atom dan tidak ada yang mampu bertahan hidup kecuali bakteri. Hal ini akan menjadi “skenario hari kiamat.”
Hal yang lebih menguatirkan adalah karena kompleksnya ekosistem di planet ini, kenyataan akan perubahan iklim ini dapat menjadi lebih buruk dibandingkan dengan perkiraan yang dilakukan secara ilmiah! Prediksi akan efek dari perubahan iklim sangat menguatirkan. Saat menganalisa ulang seluruh data yang ia kumpulkan, Tuan Lynas berpikir, mungkin ia “harus merahasiakan semuanya” karena kebenarannya sangat “menakutkan.” Sebenarnya, beberapa dari perkiraan mulai menjadi kenyataan, sebagai contoh, gelombang panas saat musim panas di Eropa telah mulai mempengaruhi kesehatan manusia, khususnya para manula. Cuaca yang memanas juga menyebabkan malaria dan penyakit lainnya yang bertambah secara regional. Pemanasan global telah membuat lapisan es di China menyusut 7% setiap tahunnya, hal ini dapat berakibat kerusakan yang lebih besar dan memberi efek kepada 300 juta jiwa yang sangat menggantungkan kebutuhan air mereka dari situ. Di India, mencairnya es yang sangat cepat telah menyebabkan 70.000 orang harus pindah dari Pulau Lohachara yang tenggelam, dan kenaikan permukaan laut telah menyebabkan dipindahkannya 20.000 penduduk yang tinggal di dataran paling rendah di Kepulauan Duke of York pada tahun 2000. Pada keadaan yang rentan dari ekosistem serta sistem sosial yang saling terkait satu sama lainnya, planet yang semakin panas juga menyebabkan rantai reaksi yang memicu terjadinya kelangkaan makanan dan air seiring dengan bertambahnya pengungsi sebagai akibat perubahan iklim.

Akan tetapi, Tuan Lynas tidak berniat membuat pembaca pesimis akan masa depan planet ini. Sebaliknya dia menyampaikan peringatan dini secara jelas dan mendesak perhatian internasional akan diperlukannya usaha bersama untuk mengatasi pemanasan global seperti “mengambil tabung pemadam dan memadamkan api.” Tidak diragukan lagi bahwa “api’ tersebut timbul sebagai akibat yang berkaitan dengan perilaku manusia dan berdasarkan analisis data, berbagai jenis emisi yang menyebabkan kenaikan temperature; dan waktu yang tersisa kurang dari 1 dekade saat kenaikan mencapai puncak ‘enam derajat’! Sesuai indikasi yang tercantum di bagan, kita telah mendekati tingkat 2 derajat, dengan demikian pilihan kita satu-satunya adalah bertindak secepat mungkin serta mengurangi emisi karbon dan metana.

Bagan : Kenaikan Suhu dan Emisi Karbon*

PERUBAHAN SUHU
TEMPERATUR YANG BERUBAH DALAM CELSIUS
JUMLAH CO2

Satu Derajat
0,1- 1,0ºC
350ppm (Level saat ini 380ppm)

Dua Derajat
1,1- 2,0 ºC
400ppm

Tiga Derajat
2,1- 3,0 ºC
450ppm

Empat Derajat
3,1- 4,0 ºC
550ppm

Lima Derajat
4,1- 5,0 ºC
650ppm

Enam Derajat
5,1- 5,8 ºC
800ppm

*Enam Derajat: Masa Depan Kita di Planet yang Semakin Panas

Enam Derajat adalah sebuah tiupan terompet perang, panggilan kepada semua orang akan kondisi bumi kita yang berada pada situasi yang sangat kritis; ini adalah masa terpenting bagi para pemimpin dan tokoh politik untuk mengimplementasikan ketentuan ambang batas untuk mengurangi karbon dan gas dari efek rumah kaca lainnya, seperti metana. Tidak dapat di pungkiri bahwa ulah manusialah yang menyebabkan cepatnya kenaikan perubahan iklim. Kita harus mengubah gaya hidup kita ke arah yang lebih gembira dan lebih sehat seperti berlaih ke energi yang berkelanjutan dan gaya hidup vegetarian untuk menyelamatkan bumi kita. Pemanasan global adalah sebuah realitas dan membutuhkan perhatian semua umat manusia di planet ini. Untuk itu marilah kita segera bertindak untuk menyejukkan bumi kita.

Blogroll

avatar

lagu


Download video clip Pay ft. Vanya & Irang Pas Kena Hatiku
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates